Tuangkan yang Telah Dibaca dalam Bentuk Tulisan

Tuangkan yang Telah Dibaca dalam Bentuk Tulisan - Semakin maju dan canggihnya alat komunikasi, semakin rendah pula minat menulis dikalangan masyarakat khususnya pelajar. Dengan adanya gaway atau telepon canggih, semakin memperkecil kegiatan menulis. Segala macam aktifitas yang menghasilkan tulisan, saat ini sudah tergantikan dengan cara mengetik.

Lewat pesan, karya tulis, dan bentuk tulisan lainnya sudah sangat jarang yang menggunakan tulisan tangan sendiri. Hal tersebut tentunya mengurangi kreatifitas dalam kegiatan menulis. Maka dari itu dengan adanya kegiatan Literasi bisa dijadikan wadah untuk memupuk kesadaran akan pentingnya membaca dan menulis.

Sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, tentunya sangat berantusias sekali untuk menggerakan siswa-siswi untuk melakukan kegiatan Literasi di sekolah. Diharapkan semua siswa dapat menyenangi kegiatan menulis melalui tulisan tangan sendiri, dan hal tersebut juga dapat bermanfaat untuk mereka dalam mengolah kreatifitas dan bakat menulis. Di SMA PGRI 3 Purwakarta, mulai dibiasakan siswa sebelum pembelajaran dimulai untuk membaca terlebih dahulu kemudian apa yang sudah dibaca dapat ditulis kembali dalam kertas yang telah dibentuk daun. Setelah itu tulisan tersebut dapat ditempel di Pohon Literasi.

Selain itu, Adapun kegiatan lainnya yaitu dengan menjadwalkan dengan rutin para siswa untuk berkunjung ke perpustakaan dan melaksanakan kegiatan Literasi. Selain membudayakan kegiatan menulis dan membaca juga dapat memciptakan suasana belajar yang tidak membosankan. Siswa berantusias melaksanakan kegiatan tersebut, karena tak hanya membaca dan menulis, tetapi mereka dapat berkreasi dengan membuat daun-daun untuk mengisi Pohon Literasi. Ada banyak siswa yang terlihat memiliki bakat menulis, da nada pula yang memiliki tulisan tangan yang rapih dan indah.

Tentu saja dengan kegiatan seperti itu akan meningkatkan minat siswa dalam keterampilan membaca dan menulis. Selain mengasah pengetahuan, juga dapat mengasah kreatifitas siswa dan melatih memperbaiki tulisan hasil tangan sendiri [Stevany Destiyana].